Kamis, 17 Januari 2013

Sebentar lagi bulan maret. Bulan di mana aku dilahirkan. Bulan di mana senyum dan tangis hadir, menyambutku dengan ramah. Ahh... Usiaku akan segera berkurang 1 tahun lagi. Tapi, aku belum mempersembahkan apapun untuk kedua orang tuaku. Oh iya. Ada satu harapanku di tahun ini. Aku harap Someone akhirnya mnegetahui hari itu dan menjadi orang pertama yang mengucapkan itu untukku #Mimpi. hehe

Kamis, 06 September 2012

Pejalananku :D

Insitut Pertanian Bogor adalah pilihanku untuk melanjutkan langkah kakiku. Ini adalah pilihan sulit yang harus ku putuskan. Pada awalnya, ini adalah pilihan kedua bagiku. Tapi tangan Allah telah menetapkannya sebagai pilihan pertama dan satu-satunya untukku. Aku tidak pernah menyesal dengan pilihan ini. Ini adalah jalan takdir yang harus ku tempuh dengan senyuman dan semangat. Kini, IPB adalah tempatku untuk berkarya, mengukir prestasi. Kelak, akan ku buat orang tuaku bangga. Aku ingin kembali ke pelukan orang tuaku dengan menggenggam prestasi untuk ku persembahkan kepada mereka.

Ibu, bapak, tanpa terasa waktu berlalu. Dua bulan sudah aku di Bogor. Ibu, bapak ada satu hal yang telah ku peroleh. Aku mendapatkan nilai A pada matrikulasi. Kini, semakin banyak rintangan yang harus aku hadapi. Semakin banyak rekan seperjuangan yang datang untuk berkompetisi. Tapi, aku tidak akan menyerah bu, pak. Aku akan kembali dengan keberhasilanku, seperti apa yang kalian harapkan..

Rabu, 22 Agustus 2012

---- -------- went from being "single" to "in a relationship." Penegasan dari Allah SWT bahwa aku harus benar-benar melupakanmu...

Jumat, 17 Agustus 2012

I Believe It Now...

Kemarin, aku sangatlah menyesal membuka akun sosialku. Rasanya, aku ingin menangis. Orang yang selalu aku tunggu, orang yang selalu aku idamkan, orang yang selalu aku bayangkan, ternyata begitu teganya menusukku dengan sembilu. Dia bilang, dia sedang bahagia sekarang. Aku senang dengan hal itu, tapi ada satu hal yang membuatku menangis seperti orang bodoh. Dia memang bahagia, tetapi dengan someone dan itu bukan aku. Aku berada di tempat yang berbeda darinya saat itu. Inikah balasanmu akan cintaku? Apakah kau tak pernah melihat sedikitpun perasaanku? Atau kau hanya berpura-pura buta karena kau tidak bisa membalas perasaanku? Entahlah. Ini bukan yang pertama kali, dan aku tetap berharap padamu? Betapa bodohnya aku. TIDAAKK, aku tidak bodoh. Sudah berulang kali aku menjauh dan menutup hatiku untukmu. Namun kau selalu datang di saat itu. LALU SEKARANG SIAPA YANG SALAH??? Huft, tidak ada yang salah. Ini hanyalah kesalahpahaman diriku atas sikapmu. Aku mengerti sekarang. Aku, bukanlah siapa-siapa untukmu. Aku ada atau tidak di sisimu, kau takkan peduli. Sikap manismu hanyalah belas kasihan untukku. Aku tidak ingin terus terbelenggu. Aku ingin mulai berjalan tanpa bayangmu. Aku sudah menghapus nomormu, jadi kau tak perlu khawatir akan aku yang mengganggumu lagi. Haruskah aku memblok mu dari akun sosialku juga? Agar tak ada lagi kesalahpahaman bodoh yang aku cerna. Cukup sampai di sini. Sekarang, biarkan aku tenang. Izinkan aku menatap masa depanku. Jangan kau tahan aku dengan masa lalu yang penuh dengan dirimu. Azki kaja... YOU DON'T NEED HIM ANYMORE. Do you believe it now that you are just unimportant thing for him? Let's go, there is a clearer future for you to face...
----, GOOD BYE...

Jumat, 22 Juni 2012

Cinta itu bagaikan mawar. Indah, namun berduri...

Entahlah.. :'(

Entah, sudah berapa lembar kertas putih yang telah ku torehkan untuk menuliskan semua tentangmu. Sudah berapa ribu kata yang ku ungkapkan untuk berharap akan cintamu. Kau bagaikan angin. Kau tak pernah dapat ku lihat. Kau tak pernah dapat ku sentuh. Namun, aku selalu dapat merasakan kehadiranmu dalam hatiku. Sudah berapa kali aku bilang, "AKU MEMBENCIMU". "AKU INGIN MELUPAKANMU". Tapi mengapa kau selalu hadir di pikiranku? Saat aku senang, kaulah orang pertama (setelah orang tuaku) yang ku kabari. Hal itu aku lakukan karena, aku selalu ingin membagi kebahagiaanku padamu. Saat air mata jatuh ke pipiku, aku selalu mencoba menyembunyikannya. Tapi sering kali kau datang dan menghapus air mata itu. Kenapa kau lakukan itu? Tahukah kau mungkin aku akan berharap lebih darimu? Aku tak bisa sekuat baja. Pendirianku untuk melupakanmu pun hanya bagaikan sebongkah karang yang sewaktu-waktu akan menyerah pada deburan sang ombak. Mulai sekarang, aku tak mau lagi membohongi perasaanku. "AKU MENCINTAIMU". Apapun yang kau rasa, aku tak peduli. Izinkan aku tetap begini. Karena perasaan ini sudah begitu dalam kau tancapkan di relung hatiku. Biarkan aku tetap begini, sampai aku tahu arti cinta sesunggunya. Karena, aku tak mungkin menemukan cinta yang sebenarnya, sebelum aku merasakan sakit karenanya. Biarkan aku tetap begini. Karena, mencintaimu adalah satu set warna kehidupan yang selalu menghiasi hariku...

Minggu, 20 Mei 2012

Bodohkah aku?

Bintang tak selalu setia mendampingi malam. Terkadang, bintang jenuh memberikan cahayanya. Bintang juga sering kali pergi di saat awan mendung mencoba merayu agar bintang mau meninggalkan sang malam. Namun aku di sini tak pernah begitu. Aku relakan kebahagianku hanya untuk melihatmu bahagia. Aku biarkan cintaku terbang tertatih walau dengan satu sayap. Karena kau tak pernah datang untuk melengkapi satu bagiannya lagi. Kau tak pernah menganggapku ada, tapi aku selalu ada untukmu. Kau jadikan aku sebagai bayangan semumu. ya... Aku selalu mengikutimu, namun kau masih tak mencoba untuk melihatku. Aku ada untukmu saat dia meninggalkanmu. Tapi kau tak ada saat aku ingin melepaskan kesedihanku. Aku ada untuk mendukungmu. Tapi, kau lari saat aku membutuhkanmu. Bodohkah aku? Bodohkah aku jika aku tetap menunggu sebuah kepastian yang tak akan pernah ada. Bodohkan aku? Bodohkah aku yang terus berharap bahwa suatu saat nanti kau akan melihatku. Aku mungkin bodoh TAPI PERCAYALAH AKU TULUS MENCINTAIMU. Aku siap menjadi penerang langkahmu, walaupun jalan yang akan kau tempuh bukanlah jalan untuk mnghampiriku. Aku mencintaimu, sungguh!!! Tahukah kau, aku bagaikan kerbau dungu yang terikat? Aku tak dapat melakukan apapun selain memikirkanmu. Saat ini, aku hanya berharap kau bahagia. Karena aku akan bahagia saat kau tersenyum. Aku mencintaimu. Kini, sudah hampir 6 tahun berlalu. Telah berulang kali ku coba untuk melupakanmu. Tapi aku tak bisa. Tolong jangan salahkan cinta ini. Karena ini semua salahku. Tolong biarkan rasa cinta ini tetap ada, walau pada akhirnya aku harus mati tanpa dirimu yang mencintaiku...