Minggu, 20 Mei 2012

Bodohkah aku?

Bintang tak selalu setia mendampingi malam. Terkadang, bintang jenuh memberikan cahayanya. Bintang juga sering kali pergi di saat awan mendung mencoba merayu agar bintang mau meninggalkan sang malam. Namun aku di sini tak pernah begitu. Aku relakan kebahagianku hanya untuk melihatmu bahagia. Aku biarkan cintaku terbang tertatih walau dengan satu sayap. Karena kau tak pernah datang untuk melengkapi satu bagiannya lagi. Kau tak pernah menganggapku ada, tapi aku selalu ada untukmu. Kau jadikan aku sebagai bayangan semumu. ya... Aku selalu mengikutimu, namun kau masih tak mencoba untuk melihatku. Aku ada untukmu saat dia meninggalkanmu. Tapi kau tak ada saat aku ingin melepaskan kesedihanku. Aku ada untuk mendukungmu. Tapi, kau lari saat aku membutuhkanmu. Bodohkah aku? Bodohkah aku jika aku tetap menunggu sebuah kepastian yang tak akan pernah ada. Bodohkan aku? Bodohkah aku yang terus berharap bahwa suatu saat nanti kau akan melihatku. Aku mungkin bodoh TAPI PERCAYALAH AKU TULUS MENCINTAIMU. Aku siap menjadi penerang langkahmu, walaupun jalan yang akan kau tempuh bukanlah jalan untuk mnghampiriku. Aku mencintaimu, sungguh!!! Tahukah kau, aku bagaikan kerbau dungu yang terikat? Aku tak dapat melakukan apapun selain memikirkanmu. Saat ini, aku hanya berharap kau bahagia. Karena aku akan bahagia saat kau tersenyum. Aku mencintaimu. Kini, sudah hampir 6 tahun berlalu. Telah berulang kali ku coba untuk melupakanmu. Tapi aku tak bisa. Tolong jangan salahkan cinta ini. Karena ini semua salahku. Tolong biarkan rasa cinta ini tetap ada, walau pada akhirnya aku harus mati tanpa dirimu yang mencintaiku...